This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 30 November 2012

Nasi Bebek Khas Madura

Nasi bebek khas Madura ini dijual di warung kecil sederhana bercat hijau. Rasa nasi bebek yang pedas-pedas enak sungguh mengguncang lidah... Tak heran jika para pembelinya rela mengantri sejak subuh demi mencicipi nasi bebek Mak Isa!
Walaupun saya sudah cukup lama tinggal di Rawamangun, Klender sekitar 7 tahunan, tapi baru sekitar 1,5 tahun ini saya mencoba dan suka dengan masakan yang menurut salah satu majalah sudah ada sejak jaman ORBA. Namanya Nasi Bebek Madura Mak
Isa'. Lokasinya ada di Jl. Raya Klender (arah pasar klender) warungnya kecil berwarna hijau dan
tepat didekat pangkalan penjual kayu.
Pertama-tama saya penasaran dan bertanya dalam hati, "Warung kecil itu jual apa ya kok bisa orang ngantri dari sekitar jam 5 subuh? Ternyata mereka bela-belain ngantri hanya untuk mendapatkan Nasi Bebek Mak Isa.
Penasaran membuat saya memutuskan untuk mampir sepulang berbelanja dari Pasar Klender. Rasanya senang sekali karena mendapat urut no.5. Tapi ternyata dugaan saya keliru, meskipun yang mengantri sedikit tapi 4 orang didepan saya memesan rata-rata 10 sampai 50 bungkus. Walahh...
Akhirnya tiba juga giliran saya untuk mendapatkan Nasi Bebek yang terkenal itu, walaupun agak dongkol juga karena penjualnya galak atau lebih tepatnya ketus. Karena pada saat saya menanyakan apa boleh beli bebeknya saja eh si ibu penjual dan karyawannya menimpali, Namanya juga Nasi Bebek ya harus sama nasi mana ada yang cuma beli bebeknya doang. Gak boleh! Lalu kemudian saya pun sadar, kalau ternyata mereka tidak ketus tapi memang seperti itu gaya bicaranya orang Madura.
Namun kekesalan saya hilang setelah saya mencicipi suapan pertama nasi bebek Mak Isa. Nasi bebeknya Uenaaak sekali... Apalagi bumbu tumis yang berwarna hitam yang membalut disekitar daging bebeknya, sampai saat ini saya tidak tahu nama masakannya tapi menurut pembeli lainnya ini masakan khas dari Madura.
Seporsi Nasi bebek di jual Rp 8.000,00 dan sudah jaminan kenyang karena nasinya banyak. Rata-rata orang beli untuk dijual lagi di sekitar perkantoran di Jl. Jend Sudirman atau Jl. MH Thamrin.
Sekarang saya termasuk salah satu pembeli setia yang rela ngantri sejak jam 5 pagi untuk membeli pesanan teman-teman satu kantor. Dan sekarang sekali beli sekitar 10-20 bungkus... Nah, bagi yang ingin mencicipi nasi bebek Mak Isa, makan ditempat lebih cepat dilayani dari pada dibungkus. Oh ya,
jangan datang siang-siang karena jam 9.30 -10.00 sudah habis dan baru buka lagi sekitar jam 6 sore.
Tapi kalau kalian sudah keburu datang ke Klender dan kehabisan, cobalah mencicipi Nasi Bebek Madura disekitar warung Mak Isa karena banyak yang menjual nasi bebek juga dan rasanya mendekati nasi bebek Mak Isa. Saya rekomendasikan Depot Nasi Bebek (di depan Pasar Klender) bagi yang sangat suka rasa pedas karena nasi bebek disana rasanya nendang abis!

Rabu, 28 November 2012

Kalau Sudah Mencoba Nasi Krawu Ini Pasti Ketagihan



Nasi Krawu Bu Rika, Pilihan Tempat Makan Nasi Krawu di Gresik

Pilihan lain tempat mencicipi nasi krawu di Gresik adalah di Depot Nasi Krawu Bu Rika ini. Beda dengan nasi Krawu bu tidar di sini dagingnya bagiku lebih manis dan sambalnya kurang garang  dan nasi putihnya dihidangkan hangat dari magic jar. Biasanya nasi putih untuk nasi krawu terkenal pulen dan agak dingin karena tidak di simpan dalam magic jar.

Nasi krawu Bu rika disajikan cantik diatas piring bambu dengan dialasi kertas minyak dan daun pisang. Serundeng warna-warni pun semakin mempercantik penampilannya
Menurut cerita para sesepuh resep orang madura dalam memasak nasi supaya punel adalah setelah matang, nasi diaduk-aduk sambil dikipas-kipas supaya panasnya keluar kemudian ditempatkan kedalam bakul nasi yang terbuat dari bambu yang terlebih dahulu diberi alas daun pisang. Hasilnya nasi memang tidak terlalu panas tetapi tetap lembut.



Etalase nasi krawu Bu rika, daging sapi dan jerohan ditempatkan terpisah

Tapi nasi krawu di Bu rika ini tidak mengecewakan juga kok tergantung selera masing-masing orang saja, terbukti depot Bu rika ini nggak pernah sepi dari pelanggan, terutama pesanan dalam bentuk bungkusan maupun box. Lokasinya pun mendukung karena dekat dengan tempat parkir bus peziarah ke makam Maulana Malik Ibrahim, yang merupakan salah satu tujuan wisata religi di kota Gresik.

Suasana depot bu rika
Harga nasi krawu seporsi Rp. 13,000. Pelayanannya cepat, jadi kalau bener-bener lagi kelaparan nggak akan perlu waktu lama menunggu makanan datang. Tempatnyapun cukup bersih,  hanya jarak antara meja satu dengan yang lainnya terlalu dekat karena ruangan yang terbatas dan sedikit bising karena memang letaknya yang ada di pinggir jalan raya yang padat.

Selasa, 27 November 2012

Kuliner Bebek Sinjay


  • Kali ini aku mendapat tugas keluar kota atau mungkin tepatnya adalah keluar pulau. Yaitu ke kota Pamekasan, pulau Madura. Setelah menyelesaikan tugas dengan baik dan benar, tiba lah saat kembali ke Surabaya. Dikarenakan perjalanan cukup menyita waktu lama, yaitu sekitar 2 jam, maka lebih baik ‘membunuh’ waktu dengan tidur sambil diiringi musik.
  • Setelah 2 jam berlalu, ternyata perut mulai ‘bernyanyi’. Muncul sinyal dari perut ke otak lalu ke mata untuk mencari tempat makan. Lalu dipilihlah bebek Sinjay, yang katanya enak. Konon katanya ada seorang temannya kawan yang dari Jakarta naik pesawat hanya demi makan bebek fenomenal ini.
  • Lalu dari Bangkalan setelah bertanya di pinggir jalan, dapatlah alamatnya yaitu di Jl. Raya Ketengan No. 45 Burneh, sekitar 4 - 5 km dari persimpangan lampu merah.
  • Awalnya kita pikir ini warung pasti milik orang India, Sinjay, mungkin masih saudara dengan Vijay dan semacamnya. Eeeeh, ternyata Sinjay itu adalah akronim dari Sinar Jaya.
  • Dan akhirnya ketemu juga warungnya. Parkir dulu.
  • Cara pemesanannya, sebelum memesan menu, kita harus mengantri untuk mendapatkan nota pesanan sekaligus melakukan pembayaran tunai. Setelah itu kita baru bisa mengantri untuk menukar nota pesanan dengan bebek Sinjay. Cukup unik.
  • Dan akhirnya yang dinanti-nanti tiba juga. Piring dengan nasi dengan bebek dan sambel. Itu saja. Kemudian secubit daging bebek terus dicolekkan sedikit ke sambel, dan….waaaaah mak nyus kalau kata Pak Bondan. Sepakat, memang enak rasanya.
  • Apalagi sambel yang digunakan juga unik, yaitu uleg-an cabe dioplos dengan mangga muda. Wah, saat menulis ini jadi ngiler lagi, he3x. Btw, memang menu kuliner yang satu ini patut dicoba..